A. Kehamilan Normal
Definisi
Pembuahan adalah penyatuan antara ovum dan spermatozoa. Pembuahan harus dilakukan secara ceapat setelah pelepasan ovum, karena hal ini biasa terjadi diluar tuba fallopi ketiga, yaitu bagian ampullar. Rentang kehidupan funsional spermatozoa adalah sekitar 48/72 jam atau lebih. Oleh sebab itu, persenggamaan pada masa ini dapat berakibat pembuahan/kehamilan.
Perubahan-Perubahan Fisiologis pada Kehamilan atau Kandugan
Selama masa kehamilan ini terjadi perubahan baik fisik, biokimia mupun annatomi. Perubahn-perubahan ini bisa terjadi secara sistemik maupun lokal. Sebagian besar perubahan sistemik kembali ke posisi sebelum hamil 6 minggu setelah persalinan. Perubahan-perubahan yang terjadi selama kehamilan ini bertujuan untuk menjaga kesehatan lingkungan fetus tanpa membahayakan kesehatan ibu. Selain juga persiapan dalam proses kelahiran dan perawatan bayi yang dilahirkan. Pemahaman terhadap berbagai perubahan ini dapat membantu dalam memahami proses penyakit yang kebetulan ada.
a. Gastro Intetinal Tract
Kebutuhan Nubribonal, termasuk vitamin dan mineral meningkat seiring dengan meningkatnya nafsu makan si ibu. Para wanita hamil cenderung lebih banyak beristirahat untuk dapat menghemat energi dan meningkatkan nutrisi bagi janin.
Oarl cavity feels salivation atau rongga mulut mengeluarkan air liur Gums-hypertkophic dan hyperemic mudah berdarah ( 2 derajat terhadap hormone estrogen sistemik). Gerakan gastroibntestinal mungkin berkurang dengan meningkatnya hormon progesteron ( w/c berkurangnya motline menstimulasi otot-otot halus dalam . GIT ) karena pengosongan lambung diperlambat, demikian juga dengan bagian dari sembelit (akibat penyerapan air yang meningkat) GIT. Produksi hormon gastrin diperut/lambung meningkatkan volume arstic dan mengurangi PH, produksi lendir PUD biasanya meningkat atau justru menghilang akibat perubahan-perubahan yang terjadi selama kehamilan. Selama masa kehamilan, makin meluasnya pebakaran jantungv uterus umumnya berkaitan dengan gastric refulex.
Semakin besar uterus, maka makin meningkat pula tekanan intragastric, kadar kesamaan dan gastric refulex. Posisi anatomi yang berukuran kecil dan usus halus yang berukuran besar, demikian pula dengan usus buntu akan berganti akibat pembesaran uterus.
b. Galbladder
Hormon Progestron mengurangi sel-sel yang dapat bergerak mengurangi kekosongan empedu, statis, membentuk batu dan infeksi
c. Hati
Tidak terjadi perubahan morfologi, tetapi ada beberapa perubahan fungsional. Berkurangnya protein plasma ( albumen) dan globline ( disatukan oleh hati) meningkatkan akitivitas serum fosfat alkalin
d. Sistem yang berkaitan dengan urine
Masing-masing ginjal akan bertambah panjang dan berat, the renal pelvis dan ureter akan membesar dan memanjang.
Dengan demikian, adanya peningkatan statis urine dapat meningkatkan resiko infeksi dan pembentukan batu.
e. Fungsi Ginjal
Perubahan akan terjadi akibat meningkatkan hormon maternal dan plasental, ( ACTH, ADH, ortisole/hidrokortison, dan sebagainya) menambah volume dalam plasma darah, skala penyaringan glomerular meningkat sebesar 50% ( dimulai sejak awal kehamilan dan berakhir saat kelahiran), skala aliran darah ginjal meningkat sekitar 20-25% ( sejak awal hingga pertengahan trimester) setelah masa akhir trisemester aliran mulai konstan, Volume urine tidak mengalami peningkatan, meskipun skala penyaringan glomerula ,meningkat karena adanya penyerapan kembali, Creatinine dan BUN mengalami penurunan karena adanya peningkatan pemeriksaan, Rata-rata, Glycosuria tidak dibutuhkan secara normal, protein uria mengalami sedikit perubahan selama kehamilan.
Gangguan Kecil Saat Kehamilan
Maksud gangguan-gangguan kecil adalah gangguan yang terjadi selama kehamilan dan namun tidak mengancam nyawa.
1. Mual dan Muntah-muntah- Keadaan ini muncul pada saat usia kehamilan mencapai 4 sampai 12 minggu. Pengaruh hormonal berperan besar dalam memunculkan gejala ini. Kondisi ini umumnya terjadi di pagi hari, tetapi dapat juga terjadi pada waktu yang lain, dan makin diperparah bila mencium aroma masakan.
Peran perawat mengatasinya :
-Tenangkan keadaan ibu
-kurangi frekuensi makan ( dry meals)
-Kurangi makanan berlemak dan makanan yang digoreng
-Beristirahat
2.Heart burn- adalah sensasi seperti terbakar di dada bagian tengah. Hormon progestron merelaksasi otot-otot pelindung jantung dibagian perut dan memberikan gerak refleks terhadap isi lambung kedalam esophagus ( kerongkongan) . Heart burn ini sangat mengganggu pada rentang kehamilan 30-40 minggu, karena pada tahap ini tubuh berada dibawah tekanan uterus yang mengalami pertumbuhan.
Peran perawat Mengatasinya :
-Kurangi porsi dan frekuensi makan, tidur dengan lebih banyak bantal dari biasanya
- Lakukan secara rutin/ hentikan penyakit/ tentukan asam penetral asam-asam
3. Ngidam- Istilah ini digunakan ketika seorang ibu sangat menginginkan makanan tertentu dengan kandungan unsur-unsur yang tidak alami, sperti batu bara, tanah dan sebagainya.atau contoh ngidam yang lainnya seperti sang ibu menginginkan buah mangga yang asin. Faktor penyebabnya tidak diketahui tetapi perubahan hormon dan metabolisme tubuh dianggap sebagai faktor pemicunya.
Peran perawat mengatasinya :
- Tanyakan pada kalangan medis, jika unsur yang diinginkan tersebut berpotensi membahayakan calon bayi.
- Kolaborasi dengan keluarga
4. Sembelit- Hormon progestron menyebabkan relaksasi dan menurunkan aktifitas gerak peristaltik pada usus, yang juga digantikan oleh pertumbuhan uterus.
Peran perawat mengatasinya :
- Tingatkan asupan air, buah-buahan segar, sayuran dan ruphages dalam diet
-Latihan terutama berjalan sangat membantu dalam menghilangkan gangguan ini
5. Punggung- Sebagian hormon terkadang melemahkan bagian-bagian tubuh tertentu yang justru membutuhkan dukungan.
Peran perawat mengatasinya :
- Ibu disarankan untuk tidur pada alas atau tempat tidur yang kuat
- Topanglah punggung
6. Pingsan - Dalam masa-masa awal kehamilan, pingsan berkaitan dengan dilatasi pembuluh darah yang terjadi akibatpengaruh hormon progesteron sebelum ada pengganti / imbangan yang meningkatkan volume darah ke jantung.
Peran perawat mengatasinya :
- Hindari bu berdiri dalam jangka waktu lama
-Ajak ibu untuk duduk atau berbaring saat merasa pusing
7. Varises / pemekaran pembuluh- Hormon progestron merelaksasi otot-otot halus pada pembuluh darah yang berakibat pada sirkulasi yang lembam/melempem. Katup-katup urat darah halus membesar dan berakibat pada terjadinya varises/pemekaran pembuluh. Kondisi ini dapat terjadi dibagian kaki, anus (hemorrhoid/ pembengkakan pembuluh darah disekitar anus) dan vulva.
Peran perawat mengatasinya :
-Bantu ibu latihan pada otot-otot betis menaikkan jari-jari kaki
-angkat kaki dan letakkan di atas meja
-Topanglah kedua paha dan kaki
- Hindari sembelit dan beri asupan cairan yang cukup
-Bantalan yang bersih mampu menopang pemekaran pembuluh vulva
B. Diagnosa Kehamilan
Kehamilan, terutama terdiagnosa dari gejala-gejala yang dilaporkan wanita dan tanda-tanda yang ditimbulkan oleh penyedia layanan kesehatan.
Tanda-tanda dan gejala kehamilan
Tanda-tanda dan gejala ini terbagi dalam tiga klasifikasi: perkirakan, kemungkinan,dan positif atau kepastian.Tanda-tanda kemungkinan (perkirakan) terjadi kehamilan :
- Perubahan awal payudara - ukuran bertambah, bagian areola bertambah gelap, montgomery's tubercles pembengkakan bulat kecil
- Amenorrhea-kalangan wanita memiliki siklus yang teratur tanpa menggunakan alat kontrasepsi hormonal
- Mual hamil
- Iritasi pada kantung kemih sperti buang air kecil
- Percepatan-tanggal pergerakan janin pertama kali yang dirasakan oleh ibu menjadi indikator terjadinya kehamilan. Seorang wanita hamil akan merasakan pergerakan pertama kali saat kehamilan mencapai 18-20 minggu dan multi gravida/kehamilan kedua dan seterusnya pada 14-16 minggu.
Tanda-tanda Kemungkinan Kehamilan :
Definisi
Pembuahan adalah penyatuan antara ovum dan spermatozoa. Pembuahan harus dilakukan secara ceapat setelah pelepasan ovum, karena hal ini biasa terjadi diluar tuba fallopi ketiga, yaitu bagian ampullar. Rentang kehidupan funsional spermatozoa adalah sekitar 48/72 jam atau lebih. Oleh sebab itu, persenggamaan pada masa ini dapat berakibat pembuahan/kehamilan.
Perubahan-Perubahan Fisiologis pada Kehamilan atau Kandugan
Selama masa kehamilan ini terjadi perubahan baik fisik, biokimia mupun annatomi. Perubahn-perubahan ini bisa terjadi secara sistemik maupun lokal. Sebagian besar perubahan sistemik kembali ke posisi sebelum hamil 6 minggu setelah persalinan. Perubahan-perubahan yang terjadi selama kehamilan ini bertujuan untuk menjaga kesehatan lingkungan fetus tanpa membahayakan kesehatan ibu. Selain juga persiapan dalam proses kelahiran dan perawatan bayi yang dilahirkan. Pemahaman terhadap berbagai perubahan ini dapat membantu dalam memahami proses penyakit yang kebetulan ada.
a. Gastro Intetinal Tract
Kebutuhan Nubribonal, termasuk vitamin dan mineral meningkat seiring dengan meningkatnya nafsu makan si ibu. Para wanita hamil cenderung lebih banyak beristirahat untuk dapat menghemat energi dan meningkatkan nutrisi bagi janin.
Oarl cavity feels salivation atau rongga mulut mengeluarkan air liur Gums-hypertkophic dan hyperemic mudah berdarah ( 2 derajat terhadap hormone estrogen sistemik). Gerakan gastroibntestinal mungkin berkurang dengan meningkatnya hormon progesteron ( w/c berkurangnya motline menstimulasi otot-otot halus dalam . GIT ) karena pengosongan lambung diperlambat, demikian juga dengan bagian dari sembelit (akibat penyerapan air yang meningkat) GIT. Produksi hormon gastrin diperut/lambung meningkatkan volume arstic dan mengurangi PH, produksi lendir PUD biasanya meningkat atau justru menghilang akibat perubahan-perubahan yang terjadi selama kehamilan. Selama masa kehamilan, makin meluasnya pebakaran jantungv uterus umumnya berkaitan dengan gastric refulex.
Semakin besar uterus, maka makin meningkat pula tekanan intragastric, kadar kesamaan dan gastric refulex. Posisi anatomi yang berukuran kecil dan usus halus yang berukuran besar, demikian pula dengan usus buntu akan berganti akibat pembesaran uterus.
b. Galbladder
Hormon Progestron mengurangi sel-sel yang dapat bergerak mengurangi kekosongan empedu, statis, membentuk batu dan infeksi
c. Hati
Tidak terjadi perubahan morfologi, tetapi ada beberapa perubahan fungsional. Berkurangnya protein plasma ( albumen) dan globline ( disatukan oleh hati) meningkatkan akitivitas serum fosfat alkalin
d. Sistem yang berkaitan dengan urine
Masing-masing ginjal akan bertambah panjang dan berat, the renal pelvis dan ureter akan membesar dan memanjang.
Dengan demikian, adanya peningkatan statis urine dapat meningkatkan resiko infeksi dan pembentukan batu.
e. Fungsi Ginjal
Perubahan akan terjadi akibat meningkatkan hormon maternal dan plasental, ( ACTH, ADH, ortisole/hidrokortison, dan sebagainya) menambah volume dalam plasma darah, skala penyaringan glomerular meningkat sebesar 50% ( dimulai sejak awal kehamilan dan berakhir saat kelahiran), skala aliran darah ginjal meningkat sekitar 20-25% ( sejak awal hingga pertengahan trimester) setelah masa akhir trisemester aliran mulai konstan, Volume urine tidak mengalami peningkatan, meskipun skala penyaringan glomerula ,meningkat karena adanya penyerapan kembali, Creatinine dan BUN mengalami penurunan karena adanya peningkatan pemeriksaan, Rata-rata, Glycosuria tidak dibutuhkan secara normal, protein uria mengalami sedikit perubahan selama kehamilan.
Gangguan Kecil Saat Kehamilan
Maksud gangguan-gangguan kecil adalah gangguan yang terjadi selama kehamilan dan namun tidak mengancam nyawa.
1. Mual dan Muntah-muntah- Keadaan ini muncul pada saat usia kehamilan mencapai 4 sampai 12 minggu. Pengaruh hormonal berperan besar dalam memunculkan gejala ini. Kondisi ini umumnya terjadi di pagi hari, tetapi dapat juga terjadi pada waktu yang lain, dan makin diperparah bila mencium aroma masakan.
Peran perawat mengatasinya :
-Tenangkan keadaan ibu
-kurangi frekuensi makan ( dry meals)
-Kurangi makanan berlemak dan makanan yang digoreng
-Beristirahat
2.Heart burn- adalah sensasi seperti terbakar di dada bagian tengah. Hormon progestron merelaksasi otot-otot pelindung jantung dibagian perut dan memberikan gerak refleks terhadap isi lambung kedalam esophagus ( kerongkongan) . Heart burn ini sangat mengganggu pada rentang kehamilan 30-40 minggu, karena pada tahap ini tubuh berada dibawah tekanan uterus yang mengalami pertumbuhan.
Peran perawat Mengatasinya :
-Kurangi porsi dan frekuensi makan, tidur dengan lebih banyak bantal dari biasanya
- Lakukan secara rutin/ hentikan penyakit/ tentukan asam penetral asam-asam
3. Ngidam- Istilah ini digunakan ketika seorang ibu sangat menginginkan makanan tertentu dengan kandungan unsur-unsur yang tidak alami, sperti batu bara, tanah dan sebagainya.atau contoh ngidam yang lainnya seperti sang ibu menginginkan buah mangga yang asin. Faktor penyebabnya tidak diketahui tetapi perubahan hormon dan metabolisme tubuh dianggap sebagai faktor pemicunya.
Peran perawat mengatasinya :
- Tanyakan pada kalangan medis, jika unsur yang diinginkan tersebut berpotensi membahayakan calon bayi.
- Kolaborasi dengan keluarga
4. Sembelit- Hormon progestron menyebabkan relaksasi dan menurunkan aktifitas gerak peristaltik pada usus, yang juga digantikan oleh pertumbuhan uterus.
Peran perawat mengatasinya :
- Tingatkan asupan air, buah-buahan segar, sayuran dan ruphages dalam diet
-Latihan terutama berjalan sangat membantu dalam menghilangkan gangguan ini
5. Punggung- Sebagian hormon terkadang melemahkan bagian-bagian tubuh tertentu yang justru membutuhkan dukungan.
Peran perawat mengatasinya :
- Ibu disarankan untuk tidur pada alas atau tempat tidur yang kuat
- Topanglah punggung
6. Pingsan - Dalam masa-masa awal kehamilan, pingsan berkaitan dengan dilatasi pembuluh darah yang terjadi akibatpengaruh hormon progesteron sebelum ada pengganti / imbangan yang meningkatkan volume darah ke jantung.
Peran perawat mengatasinya :
- Hindari bu berdiri dalam jangka waktu lama
-Ajak ibu untuk duduk atau berbaring saat merasa pusing
7. Varises / pemekaran pembuluh- Hormon progestron merelaksasi otot-otot halus pada pembuluh darah yang berakibat pada sirkulasi yang lembam/melempem. Katup-katup urat darah halus membesar dan berakibat pada terjadinya varises/pemekaran pembuluh. Kondisi ini dapat terjadi dibagian kaki, anus (hemorrhoid/ pembengkakan pembuluh darah disekitar anus) dan vulva.
Peran perawat mengatasinya :
-Bantu ibu latihan pada otot-otot betis menaikkan jari-jari kaki
-angkat kaki dan letakkan di atas meja
-Topanglah kedua paha dan kaki
- Hindari sembelit dan beri asupan cairan yang cukup
-Bantalan yang bersih mampu menopang pemekaran pembuluh vulva
B. Diagnosa Kehamilan
Kehamilan, terutama terdiagnosa dari gejala-gejala yang dilaporkan wanita dan tanda-tanda yang ditimbulkan oleh penyedia layanan kesehatan.
Tanda-tanda dan gejala kehamilan
Tanda-tanda dan gejala ini terbagi dalam tiga klasifikasi: perkirakan, kemungkinan,dan positif atau kepastian.Tanda-tanda kemungkinan (perkirakan) terjadi kehamilan :
- Perubahan awal payudara - ukuran bertambah, bagian areola bertambah gelap, montgomery's tubercles pembengkakan bulat kecil
- Amenorrhea-kalangan wanita memiliki siklus yang teratur tanpa menggunakan alat kontrasepsi hormonal
- Mual hamil
- Iritasi pada kantung kemih sperti buang air kecil
- Percepatan-tanggal pergerakan janin pertama kali yang dirasakan oleh ibu menjadi indikator terjadinya kehamilan. Seorang wanita hamil akan merasakan pergerakan pertama kali saat kehamilan mencapai 18-20 minggu dan multi gravida/kehamilan kedua dan seterusnya pada 14-16 minggu.
Tanda-tanda Kemungkinan Kehamilan :
- Munculnya HCG dalam : -darah ,-Urine
- Pertumbuhan Kandungan
- Braxtonnhicks contractions (kontraksi-kontraksi lemah yang sebentar-sebentar terjadi) selama kehamilan
- Amenorhea- Wanita tidak datang menstruasi 2 bulan berturut-turut
- Nausea (mual) ddan emesis (muntah)- Umumnya terjadi pada wanita hamil muda umur 6-8 minggu. Mual-mual pada pagi hari disebut morning sickness. Akibat dari pengaruh hormon pro-gesteron dan estrogen sehingga pengeluaran asam lambung berlebihan.
- Mastodynia - Payudara terasa nyeri dan kencang disebabkan payudara membesar karena pengaruh hormon estrogen pada ductus mammae dan progesteron pada alveoli
- Quickening- Perasaaan gerakan janin pada minggu ke 18 atau minggu 20 ( primigravida) dan umur 14 atau 16 minggu pada multigavida. Gerakan janin pertama kali dapat digunakan untuk menentukan umur kehamilan.
- Mikasi- Wanita hamil trisemester I dan III sering merasakan sering kecing karena uterus yang gravid mendesak vesica urinaria.
- Konstipasi - Kesulitan bauang air besar karena pengaruh hormon progesteron yang menghambat peristaltik usus dan karena perubahan pola makan .
- Weight gain- Pertambahan berat badan ibu tidak selalu berbanding lurus dengan pertambahan berat janin. Pertambahan berat badan ibu ada artinya setelah umur 29 minggu. Umumnya pertambahan berat badan normal selama kehamilan adalah 8-14 kg
- Fatigue - Perasaan lelah pada ibu hamil sulit diterangkan, namun kerja jantung dirasakan lebih berat pada umur 32 minggu
- Nail sign- Umumnya umr 6 minggu wanita hamil mengeluh ujung kuku lunak dan lebih tipis
- Mengidam- Ingin makanan atau minuman tertentu. Hal ini terjadi pada bulan-bulan pertama
- Sinkope- Adanya gangguan sirkulasi kedaerak kepala (sentral) sehingga menyebabkan iskemik susunan saraf pusat
- Pigmentasi kulit- Pengaruh hormon kortikosteroid plasenta, sering dijumpai pada muka (chloasma gravidarum) , dinding perut ( striae gravidarum = suatu perubahan warna seperti jaringan parut), leher dan sekitar payudara ( hiperpigmentasi areola mamae, puting susu menonjol, kelenjar montgomery menonjol, pembuluh darah menifes)
- Epulis- Hipertropi papilla ginggivae ( gusi berdarah)
- Varises- pemekaran vena-vena , dapat terjadi pada kaki, betis, dan vulva. Biasanya dijumpai pada triwulan akhir
Tanda-Tanda positif kehamilan
- Visualisasi fetus atau janin melalui : -Ultrasound atau suara atau vibrasi-vibrasi lain dengan frekuensi ultrasonik saat kehamilan mencapai usia 6 minggu, - Sinar-X setelah kehamilan mencapai usia 12 minggu
- Suara-suara denyut jantung janin melalui : -Ultrasound atau suara atau vibrasi-vibrasi lain dengan frekuensi ultrasonik saat kehamilan, -Stetoskop janin atau fetoskop ( usia kehamilan antara 20-24 minggu)
- Gerakan-gerakan janin melalui : - Palpasi pada anggota tubuh, -Terlihat
C. Pemeriksaan Kehamilan
Antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan pada wanita
Tujuan :
1. Memperbaiki kesehatan ibu dan janin selama masa kehamilan
2. Memastikan bahwa kehamilan tersebut menyehatkan bagi bayi dan ibunya
3. Deteksi awal dan perlakuan yang tepat terhadap berbagai kondisi beresiko tinggi ( baik medis maupun obstetris)
4. Mempersiapkan wanita untuk melahirkan, menyusui dan merawat bayi
Pemeriksaan kehamilan dini (PKD) menjadi hal penting untung dilakukan sesegera mungkin setelah kehamilan benar-benar terjadi ( Setelah satu atau dua kalisiklus menstruasi terlampaui)
Definisi
Gravidity = Kehamilan
Primigravida= Kehamilan seorang wanita untuk pertama kali
Multigravida= Kehamilan
Parity= Mengarah pada proses kelahiran
Nullipara= Seorang wanita yang tidak dapat melahirkan atau memiliki anak
Multipara= Seorang wanita yang memilki lebih dari satu orang anak
Grandmultipara= Wanita memiliki banyak anak
Penanganan Riwayat Kelahiran
History taking ( penanganan riwayat kelahiran ) : adalah cara memperkirakan kesehatan wanita untuk menemukan berbagai kondisi yang dapat mempengaruhi kelahiran anak.
Dipengaruhi oleh hal-hal berikut :
1. Riwayat Sosial
Nama, usia, alamat, pendidikan, usia kurang dari 18 tahun atau lebih dari 35 tahun dianggap beresiko tinggi bagi ibu.
2. Riwayat keluarga
Untuk mengetahui kecenderungan genetis terhadap penyakit-penyakit tertentu
3. Riwayat Medis
Beberapa penyakit yang diderita sebelumnya mungkin telah merusakkan susunan saraf atau organ-organ tertentu yang dapat menimbulkan komplikasi selama kehamilan dan kelahiran.
4. Riwayat Pembedahan / operasi
-Operasi pada sistem / bagian genitall
-Berbagai operasi bagian abdominal
Riwayat Kandungan atau Kehamilan
1. Riwayat kandungan sebelumnya.
Cacatan mengenai kandungan atau kehamilan sebelumnya . Apakah bayi lahir secara prematur atau postmatur, spontan atau diinduksi, riwayat bantuan alat dalam kelahiran, komplikasi kandungan-kandungan sebelumnya dan bagaimana kondisi bayi-bayi sebelumnya.
2. Riwayat kehamilan sekarang
Apakah siklus menstruasi terakhir normal, kemudian hitung usia kehamilan dan perkirakan tanggal kelahirannya.
Pemeriksaan Wanita Hamil Pada Kunjungan Pertama
Tujuan :
-Mendiagnosa kehamilan
-Mengidentifikasi resio kehamilan
-Memberi saran pada ibu hamil
Tampilan Umum
Ketika dia berjalan, amati berbagai kelainan bentuk , tumbuh mengerdil, berjalan pincang dan sebagainya. Apakah dia terlihat baik-baik saja, pucat atau lelah?
Observasi klinis
Tinggi
* 150 cm atau kurang perlu perawatan khusus
Berat
*Berat rata-rata selama kehamilan adalah sekitar 12-14kg dalam trisemester pertama seorang wanita akan bertambah berat kira-kira 0,4kg per bulan kemudian pada trisemester kedua dan ketiga akan bertambah berat 0,4 kg per minggu. Namun melampaui jika berat mencapai lebih dari 3 kg sebulan selama trisemester kedua dan ketiga , dan dianggap kurang normal Jika berat mencapai kurang dari 1kg perbulan selama trisemester kedua dan ketiga. Bagi para wanita dengan berat dibawah rata-rata untuk kehamilan diusahakan menambah berat badan (0,5 kg per bulan atau per minggu lebih dari 0,4 kg). Dan kurang dari rata-rata jika (0,3 kg). Kenaikan berat badan secara tiba-tiba akibat retensi cairan atau menurunya berat badan karena sakit, hendaknya berhati-hati melakukan evaluasi pada saat melakukan pemeriksaan kehamilan.
Tekanan Darah
-Periksa dan catat pada setiap kunjungan pemeriksaan dilakukan
Pemeriksaan Fisik
*Tampilan
- Rambut wanita yang sehat akan bersinar dan mengkilap, sedangkan mata bercahaya dan jernih,
-Wajah : Oedema, tanda anemia
- Leher : Kelenjar-kelenjar membengkak
Pemeriksaan Payudara
*Perkirakan ukuran, adanya gumpalan / benjolan-benjolan di payudara
* Puting , apakah membalik itu datar?
- ajari ibu untuk melakukan pemeriksaan diri terhadap payudara
*Jantung dan paru-paru diuji untuk mendeteksi adanya penyakit
Pemeriksaan (Uji) Abdominal
AIMS :
* Untuk mengamati tanda-tanda kehamilan
*Untuk memperkirakan ukuran dan pertumbuhan janin
* Untuk Memperkirakan kesehatan janin
*Untuk mendiagnosa letak bagian-bagian janin
*Untuk mendeteksi adanya penyimpangan dari kondisi normal
Langkah-langkah uji abdominal :
1. Pemeriksaan
2. Pemeriksaan bagian tubuh melalui sentuhan
3. Auscultation ( mendengarkan suara jantung,paru-paru dan organ-organ fetus lain dengan stetoskop.
Pemeriksaan (5s)
a) Shape/ bentuk :
-Catat kontur-apakah bulat,oval,tidak beraturan,atau terjumbai atau bergantung
-Membujur, tampilan tubuh pada primigravida
-Melingkar atau bulat pada multipara
-Melebar pada posisi melintang
b) Size/ukuran - Hendaknya disesuaikan denga periode kehamilan
c) Skin/ Kulit- garis gelap pigmentasi, apakah line anigra terlihat ruam?
d) Strae gravidarum
e) Scar/goresan - Beberapa luka/goresan bekas operasi (c/s)
a).Ketinggian Palpasi Fundus( Manuver Leopeld I )
-Ketinggian Fundus
Pada saat kehamilan mencapai usia 12-14 minggu, jika disentuh atau ditekan pada uterus berada diatas symphysis pubis seperti bulatan berbentuk bola, saat uterus mencapai pusat/pusar pada minggu ke 20 sampai minggu ke 22, proses xypoid terjadi pada usia 36 minggu , dan kembali berada 4 cm dibawah xypoid kaitannya dengan " turunnya level kandungan pada minggu-minggu terakhir kehamilan, dimana kepala fetus berada didalam panggul" pada usia 40 minggu
.
Metode : Ukurlah jarak fundus pada abdomen dan perkirakan ketinggian fundus dengan luas jari dibawah xiphisternum atau ukurlah menggunakan satuan cm.
- Palpasi Fundus
Tujuan : Untuk mengetahui letak dan tampilan janin
Cara : Gunakan dua tangan, gunakan kedua telapak tangan sentuh pada masing-masing sisi fundus. Usahakan jari-jari terus menyatu, sentuhlah kutub atasuterus dan rasakan apakh terasa keras, lembut atau tidak beraturan.
Pada saat kehamilan mencapai usia 12-14 minggu, jika disentuh atau ditekan pada uterus berada diatas symphysis pubis seperti bulatan berbentuk bola, saat uterus mencapai pusat/pusar pada minggu ke 20 sampai minggu ke 22, proses xypoid terjadi pada usia 36 minggu , dan kembali berada 4 cm dibawah xypoid kaitannya dengan " turunnya level kandungan pada minggu-minggu terakhir kehamilan, dimana kepala fetus berada didalam panggul" pada usia 40 minggu
.
Metode : Ukurlah jarak fundus pada abdomen dan perkirakan ketinggian fundus dengan luas jari dibawah xiphisternum atau ukurlah menggunakan satuan cm.
- Palpasi Fundus
Tujuan : Untuk mengetahui letak dan tampilan janin
Cara : Gunakan dua tangan, gunakan kedua telapak tangan sentuh pada masing-masing sisi fundus. Usahakan jari-jari terus menyatu, sentuhlah kutub atasuterus dan rasakan apakh terasa keras, lembut atau tidak beraturan.
b). Palpasi Lateral (Menyamping): ( Manuver Leoppeld II)
Tujuan : Untuk mengetahui letak dan posisi janin
Cara : Selalu berhadapan dengan ibu, pastikan tangan berada ditengah abdomen, pastikan tangan kanan, sentuh dengan tangan kiri atau sebaliknya. Catat keteraturan yang ada, sisi yang teratur adalah bagian belaknag atau punggung.
c) Palpasi Panggul dalam ( Manuver Leopeld III)
Tujuan : Untuk mengetahui presentasi dan sikap janin
Metode : Merasakan bagian yang tampil, terasa keras atau lunak, ketika proses palpasi pada bagian yang tampil terasa menonjol dibagian punggung.
d). Pawlick's Grip ( Manuver Leopeld IV)
Kutub bagian bawah uterus dicapai menggunakan tangan kanan, posisi bidan berhadapan dengan kepal wanita tersebut, merasakan occiput dan siinviput, catat jika berada divagian bawah.
Auscultaion (tindakan mendengarkan suara jantug, paru-paru dan organ fetus lain dengan stetoskop) : Cek denyut dan irama jantung janin, hitung selama satu menit jika teratur.
Metode : Gunakan stetoskop pinards
- Usahakan jangan melakukan sentuhan jika sedang mendengarkan
- Telinga harus berada didekat stetoskop
Perkiraan Besar Panggul
- Melalui penyinaran pada bagian tulang panggul
- Melalui gejala-gejala klinis (membuat perkiraan melalui tanda-tanda kontraksi panggul)
- Head Fitting ( Pencocokan kepala)
Head Fitting
Kepala adalah pelvimeter terbaik
METODE 1 : Pencocockan kepala, pasien yang sedang duduk, metode.
Biarkan dia berbaring diatas dipan , letakkkan tangan di atas Symphysis pubis dan biarkan dia dududk dengan upayanya sendiri. Usahakan agar mendorong kepala menuju pelvis
METODE II : Tangan kiri memegang erat-erat atau menjepit ( sesuai method Grasp) kepala janin dengan tangan kiri, tekan kearah bawah dan belakang jika terasa kepala telah memasuki panggul dan tidak melebihi atau mengalami disproporsi kepala terhadap panggul
Genito-Urinary System ( Sistem Saluran Kencing)
- Frekuensi buang air kecil
-Cek untuk pembuangan yang tidak normal
Sistem Sirkulasi
Pemekaran pembuluh darah atau varises : pemekaran pembuluh darah baiasanya terjadi dibagian kaki, anus (hemorrhoids/pembengkakan pembuluh darah didaerah anus) dan vulva. Varises pada bagian vulva ini jarang terjadi dan terasa sangat sakit.
Vulva
- Adanya kutip pada vulva
-Terjadinya iiritasi dan muncul nanah dibagian pembuangan
Tungkai dan Lengan ( Anggota Badan Bagian Bawah)
-Periksa penjajaran dan kelainan-kelainan bentuk tulang
-Periksa lubang oedema dibagian tungkai dan lengan dengan ujung jari, tekan selama 10 detik pada tulang kering.
Tes Laboratorium
Urine : Untuk protein dan glukosa
Tes darah : -V.D.R.L
-Faktor rhesus dan golongan darah
-Kandungan Hemoglobin
Poin-Poin Penting Yang Harus Disarankan
-Manfaat adanya pemeriksaan pra-natal
-Penggunaan vaksin anti-tetanus
-Bahaya mengangkat beban (latihan) yang berat
-Istirahat sedikitnta selama 10 jam pada malam hari dan 2 jam disore hari,
* Kenakan pakaian yang nyaman
*Perawatan Payudara
* Diet-makanan kaya zat besi dan protein
-Laporkan bila terjadi hal-hal berikut: Pendarahan Vaginal, berkurangnya gerakan-gerakan fetus, Sakit kepala yang bersifat frontal dan berulang, Terjadinya pembekakan secara tiba-tiba, pecah ketuban, Terjadinya serangan kontraksiyang bersifat prematur, dan sebagainya.
Daftarkan Untuk Keperluan Persalinan
Para wanita hendaknya menghandiri :
-Tiap bulan sampai sekitar 28 minggu
-Setiap 2 minggu sampain 36 minggu
-Setiap 36 minggu dan sesudahnya
Kunjungan Berikutnya
- Tekanan darah, berat (edema)
-Pemeriksaanv Abdominal ( seluruh tahap pemeriksaan abdominal)
- Uji hematocrit ( perbandingan antara volume sel darah merah dengan total volume darah) hendaknya di ulang pada usia kehamilan mencapai 28-36 minggu
-Dengarkan dan atasi keluhan yang ada.
C. Melahirkan Secara Normal
Definisi
Kelahiran atau melahirkan dideskripsikan sebagai proses dimana fetus atau janin, plasenta dan selapu/ketuban dikeluarkan melalui jalan lahir. Kelahiran normal terjadi secar spontan dimana janin muncul melalui verteks. Proses ini disempurnakan dengan waktu yang cukup yaitu sekitar 24 jam. tanpa disertai adanya komplikasi
Penyebab serangan saat melahirkan
Pengaruh hormonal , biokimia dan mekanis yang terjadi proses ini yang memungkinkan memicu kelahiran.
Hormonal
- Terjadi pelepasan oxytocin
-Mengubah rasio hormon Progestron-estrogen
Biokimia
- Prostaglandin
Mekanis
- Adanya tekanan dari bagian yang tampil
-Peregangan uterus yang berlebihan
Mekanisme dan Tahap-tahap Melahirkan
Ada tiga tahap melahirkan . Tahap-tahap yang dilalui sebagai berikut :
Tahap pertama
Melahirkan dimulai dengan kontraksi ritmis beraturan dan lengkap jika serviks melebar.
Tahap Kedua
Diawali ketika serviks sudah melebar dan lengkap ketika bayi dilahirkan secara sempurna.
Tahap Ketiga
Bermula dengan kelahiran bayi dan diakhiri dengan keluarnya plasenta. Tahap ini disertai dengan pengendalian pendarahan .
Cara Penanganan Tahap Pertama Melahirkan
Perawatan seperti apakah yang harus dilakukan pada tahap pertama proses melahirkan ?
A. Prosedur Pendaftaran
Sambut kedatangan ibu dan rekannya
saat kedatangan :
- Ucapkan salam kepada ibu
-Perkenalkan diri
-Beritahukan untuk menunggu dahulu
B. Kriteria Pendaftaran
- Periksa-tunjukan
-Pecah ketuban
-Terjadi kontraksi saluran kencing secara teratur dengan dilatasi (pelebaran) area serviks
Riwayat
-Informasi dari ibu
-Minta ibu untuk menata kontraksi
-Pecah ketuba atau passage of liquor
-Menunjukan adanya pendarahan berwarna merah terang atau lainnya
Pemeriksaan Fisik
-Kondisi Umum
-Lelah , anemia, sakit, dehidrasi edema umum
-Tanda vital : tekanan darah, suhu tubuh, denyut nadi, pernafasan
Pemeriksan Abdominal atau Bagian Perut
-Pemeriksaan
-Letak palpasi, presentasi atau tampilan, dan cara menyikapi
-Ketinggian Fundus
-Auskultasi
Pemerikasaan Vaginal
Untuk menguji apakah ibu berada dalam kondisi proses melahirkan.
-Dilatasi Serviks
-Ketuban utuh atau tidak
untuk memperkirakan progres melahirkan
-Station, posisi
-Bagian yang tampil : moulding , caput dan station
Investigasi
-Hematologi
-Hematocrit
-Hemoglobin
-Golongan darah, Rh, cross-match/uji kecocokan ( pendonor dan penerima)
-Analisa Urine
-Protein ( Albumin)
-Gula
-Ketone
Tulis di kartu pasien dan informasikan kepada keluarga gunakan pas foto dan catatlah
Dukungan Emosional
1. Seorang perawat yang baik selalu memberi ketenangan, menghilangkan kesedihan, memberi kekuatan, menjaga atau mencegah dari kelelahan. Menjaga kebersihan, dengan memberi aseptik dan antiseptik selama melahirkan. Cegah timbulnya komplikasi, segera ambil tindakan dini jika terjadi komplikasi hingga dokter tiba. Prinsip-prinsip ini tidak hanya berlaku pada saat melahirkan saja, tetapi termasuk juga dalam penanganan sejak pemeriksaan kehamilan, membangun kesehatan wanita agar mendapatkan kepercayaan diri, meningkatkan anjuran dan pengawasan. Deteksi jika ada kelainan yang mungkin mempengaruhi kelahiran yang kurang baik. Perawat harus menangani kelahiran bayi dengan perasaan halus dan penuh keharuan, karena emosi wanita saat melahirkan sangat mempengaruhi reaksinya terhadap ketidaknyamanan dan rasa sakit, sebagai faktor penentu sejumlah kelelahan fisik dan mental yang dialaminya.
Meringankan rasa sakit dan memberi rasa nyaman
Rasa sakit akan menguras tenaga baik secara fisik maupun emosional wanita, sehingga keadaan ini sebisa mungkin di peringan. Gosokkan pada bagian punggung dan penjelasan tentang proses melahirkan sangat penting dalam meringankan rasa sakit yang diderita.
Beberapa jenis obat yang diresepkan dokter juga harus diminum selama melahirkan. Semisal : pethedine dan analgesia. Pilihan obat- jika mengalami ketakutan atau kegelisahan mmaka ambil tranquelez, jika lelah ahyponotic, untuk rasa tidak nyaman dan rasa sakit analgesic dan obat penenang atau penawar rasa nyeri.
Diet selama melahirkan
Selama awal melahirkan teh dan biskuit dapat diberikan. Hindari dehidrasi. Proses melahirkan yang panjang dapat memunculkan masalah yang serius. Jika mengalami dehidrasi maka berinfunsi sebanyak 5 atau 10 %. Dekstrosa dalam air dan juga glukosa sebesar 40%.
Perhatian pada Kantung Kemih
Kantung kemih yang penuh dapat menghambat kepala menyembul, kosongkan kantung kemih setiap 2jam.
Catatan :
1. Tiap setengah jam sekali-periksa denyut nadi ibu ,lama,kekuatan,dan frekuensi kontraksi, FHB
2. Setiap 1 1/2 j- 2 jam- periksa kantung kemih
3. Setiap 4 jam- periksa suhu, abdomen untuk turunnya, V.E, uji urine aseston, albumin
Partograf
Partograf adalah alat penanganan untuk mencegah proses melahirkan yang berlangsung lama.
-Tingkat kemajuan proses melahirkan diakitkan dengan waktu yang diperlukan dalam proses melahirkan.
Hasil-hasil pengamatan yang dilakukan dicatat dalam partograf.
a) Kemajuan proses melahirkan dengan waktu
-Dilatasi serviks
-Menurunya kepala janin
Turunnya : pengujian atau pemeriksaan bagian perut untuk kelima kalinya pada kepala yang terasa dibawah tepi panggul.
Kontraksi kantung kemih
-Frekuensi tiap 10 menit
-Durasi atau ditunjukan oleh corak yang berbeda
b) Kondisi janin
-Kecepatan denyut jantung janin
-Membran atau selaput dan cairan
-Cetakan atau proporsi janin
c) Kondisi ibu
- Denyut nadi, B/P temperature atau suhu
-Obat-obatan dan cairan ke-IV
-Urine atau volume, protein, aseton
-Daerah oxytocin
kemajuan dalam proses melahirkan.
Tahap pertama terbagi kedalam fase laten dan fase aktif.
Fase Laten- Periode dilatasi serviks yang berjalan lambat dari 0-2 cm dan ini sering juga disebut sebagai periode pemendekan serviks secara gradual
Fase Actif- Periode dilatasi serviks yang bergerak lebih cepat mulai dari 3-10cm dilatasi serviks penuh
Memulai penulisan patograf
Perpindahan dari fase Laten menuju ke fase Aktif
Poin-poin yang perlu diingat
1. Fase laten adalah dilatasi dari 0-2 cm dan disertai dengan pemendekan serviks secara gradual. Fase ini umumnya berlangsung tidak lebih dari 8 jam
2. Fase aktif adalah dilatasi serviks dari 3-10cm dan dilatasi hendaknya dengan laju sedikitnya 1cm/jam
3. Ketika proses melahirkan mengalami kemajuan, maka dilatasi seharusnya tidak menuju ke alert line atau garis siaga
4. Ketika admisi dirumah sakit telah berada pada fase aktif dilatasi serviks, maka penandaan harus segera dilakukan di alert line.
5. Ketika proses melahirkan berpindah dari fase laten menuju fase aktif , maka penandaan dilatasi juga harus segera dipindah dari fase laten menuju ke alert line.
Turunnya Kepala Fetus atau Janin
Agar proses melahirkan berjalan baik, dilatasi serviks hendaknya disertai dengan turunnya kepala janin. Namun, penurunan itu tidak akan terjadi sampai serviks mencapai dilatasi sekitar 7cm. Turunya kepala diukur melalui palpasi abdomen dan diekspresikan pada kelima syarat tersebut diatas mengenai pelvic brim/ tepian panggul.
Metode palpasi abdomen berguna dalam mengidentifikasi bagian depan bahu fetus. Jark antara titik ini dengan pelvic brim atau tepian panggul diukur dengan jari-jari dan diekspresikan dalam kelima syarat diatas
Seperti tiga jari berada diantara dua titik mengindikasikan catatan kontraksi pada partograf.
Poin-poin penting dalam penandaan partograf
Selaput (ketuban) :
I- Utuh atau lengkap
R- Pecah
A.R.M- Pecah ketuban buatan
Warna Cairan :
M- Tercemar atau mengandung meconium
C- Bersih
A- Absen atau tidak ada
Cetakan atau Bentukan - tingkat kecocokan atau tumpang tindih atau kesamaan waktu
Separasi atau pemisahan normal atau dapat merasakan jahitan pada luka atau pertemuan antara tulang+
Kondisi tumpang tindih atau kesamaan waktu daoat ditahan ++
Kondisi tumpang tindih atau kesamaan waktu tidak dapat dipisahkan +++
Tahap Kedua dalam Melahirkan
Definisi : Tahap ini meliputi dilatasi serviks secara penuh ( serviks tidak terasa pada V.E) sampai bayi dilahirkan :
Durasi :
-Primigravida selama 45 menit -1 jam, dan selama-lamanya 2 jam
-Multigravida selama 1/2 jam sedikitnya selama 5 menit
Tambahan : dalam tahap ini waktu tidak pasti, jadi dapat maju ataupun mundur
Tanda-tanda Tahap Kedua :
1. Tidak dirasakan lagi serviks dalam pemeriksaan vaginal
2. Kontraksi terjadi lebih kuat, dan berlangsung selama 30-50 detik
3. Pasien harus menekan ( desakan untuk mendorong atau menekan)
4. Tak jarang kepala terlihat pada vulva
Mekanisme :
Adalah rangkaian gerakan fetus dalam melintasi jalan lahir
Mekanisme Melahirkan dalam Presentasi Verteks Secara Normal :
-Posisi -melintang disisi kiri occiput atau bagian belakang kepala
-Keberadaan - membujur
-Sikap - membengkok atau menekuk
Persiapan untuk kelahiran :
A. Perlengkapan : telah siap
- Kelahiran : siapkan satu set peralatan berupa 2 klem, gunting, handuk steril, penjepit tali pusat, mangkuk dan wadah berbentuk ginjal.
ERGOMETRIN : sebanyak 0,5 mg dalam alat semprot dengan kain penyeka
ALAT PENYEDOT : SIAP DAN BERFUNGSI
SAVLON : 1-80 atau pebersih anti septik
IDENTIFIKASI : dengan nama dan nomor ibu
EMBER KOSONG
B. Pasien :
- Posisi ibu, memperhatikan turunya kepala, denyut jantung janin dan kondisi ibu.
-Memberi dorongan kepada ibu dan menempatkannya dalam posisi yang tepat
-Jelaskan padanya tentang apa yang sedang terjadi
-Pakai sarung tangan
-Atur dan periksa perlengkapan
- Selalu jaga komunikasi dengan ibu
Pemberian aba-aba dalam persalinan
1. Seka bagian vulva : Tutupi bagian kelahiran dengan handuk steril . Bantalan steril digunakan untuk menutup anus
2. Jika diperlukan lakukan episiotomy saat terjadi kontraksi
3. Ketika kepala menyembul : Perineum atau kerampang dan kepala diangkat, tempatkan satu tangan diatasnya untuk menanganinya dan mencegahnya keluar dengan cepat. Sementara tangan yang lain berada diatas bantalan atau kain kasa pada rectrum untuk menyingkirkan bangku dan membantu mengontrol kepala.
4. Ketika kepala lahir, maka tempatkan satu tanga diatasnya dan lebarkan mata dengan tanagan yang lain menggunakan kain penyeka kering. Pindahkan ingus yang berlebihan dari mulut, dengan kain kasa membungkus jari-jari mencari tali disekitar leher, jika ada dan masih membelit , maka apitlah sebanyak dua kali dan irislah diantara keduannya
5. Tunggulah rotasi bahu : Kemudian gunakan kedua tangan dan peganglah dinding tubuh, keluarkan kearah bawah , kemudian ke atas. Dan sorongkan satu tangan dibawah tubuh dan angkat keluar,
6. Catat waktu kelahiran dan jenis kelamin bayi, APGAR
7. Baringkan bayi
8. Bersihkan arus udara : Pastikan bayi dalam kondisi bernafas , pastikan bayi dalam kondisi bernafas, buatlah identifikasi
9. Kemudian jepit tali sepanjang 10cm dari umbilicus di dua tempat berdekatan dan potong diantara keduanya.
10. Keringkan bayi dengan baik dan bungkus dengan handuk yang masih segar. Kemudian tempatkan dia diatas ranjng dan lanjutkan pada tahap ketiga melahirkan.
Tahap Ketiga Melahirkan
Tahap ini dimulai segera setelah bayi lahir, hingga plasenta dilahirkan. Tahap ketiga ini berlangsung sekitar 5-15 menit, tetapi pada periode tertentu lama mencapai 1 jam dianggap normal. Jika tahap ini berlangsung lebih dari 1 jam, maka hal ini dianggap sebagai plasenta tertahan.
Fisiologi Tahap Ketiga Melahirkan
1. Pemisahan plasenta
2. Turunya Plasenta
3. Pengeluaran plasenta
4. Pengendalian pendarahan
1. Pemisahan plasenta
Mekanisme pemisahan plasenta
Mekanisme ini dilakukan melalui kontraksi dan penarikan kembali otot-otot kandungan. Pemisahan umumnya dimulai dipusat plasenta. Di area pemisahan, pergerakan darah adalah meluncur menyebrang. Sebanyak 30-60 ml darah dihubungkan antara maternal surface plasenta dengan decidual basalis. Kontraksi-kontraksi uteri dapat menyobek plasenta dari uterus dan plasenta menekan keluar segmen kandungan bagian atas kedalam segmen kandungan bagian bawah.
a. Pemisahan memusat
Keuntungan : Pembentukan gumpalan plasenta yang bergerak mundur secara memusat.
Pemisahan tambahan menggunakan tekanan dititik tenga alat tambahan plasenta membantu melepaskan batas-batas menyamping untuk mengupas selaput-selaput dinding rahim.
b. Pemisahan dimulai pada lapisan decidua berbentyk seperti spons, Jika plasenta tertempel dalam, maka pemisahan menjadi sulit dilakukan.
c. Pemisahan terjadi pada tepi bagian bawah plasenta.
Pertolongan atau Perawatan Segera pada Ibu dan Bayi
Ibu dan bayi harus meninggalkan ruang persalinan satu jam setelah kelahiran.
Pertolongan segera pada ibu dan bayi
a. Berikan obat Ergometrine atau pitocin , pijat uterus dan keluarkan gumpalan.
b. Vulva diseka dan tempatkan ranjang steril
c. Keringkan pantat bayi dan ganti kain sprei basah dengan handuk steril, letakkan dibawah abdomen dan paha kemudian tutp dengan selimut hangat.
Observasi dengan hati-hati
- Periksa kerutan pada ibu / 60-70/ menit merupakan rentang waktu normal
-Lihat suhu badan - suhu badan yang berada dibawah normal akibat suhu badan setinggi 37,20 derajat celcius yang mengalami penurunan karena reaksi dari proses melahirkan yang panjang
-Dorong dia untunk mengeluarkan urine
-Cek tekanan darah dilakukan setiap 1/2 jam sekali
Pertolongan segera pada bayi
Observasi :
- Kondisi bayi pada umumnya
- Periksa keamanan apitan tali pusat
- Periksa skor APGAR
- Perkenalkan jalinan ikatan antara ibu dan bayi serta pemberian ASI
- Letakkan pada berkas ID ( identifikasi)
- Periksa berta, tinggi badan, lingkar kepala, dan obat-obatan yang diberikan pada bayi
Simpan Catatan
Catat obseervasimu selama proses melahirkan.
- Metode persalinan- spontan atau dipacu, bantuan alat (forcep), bedah caesar atau disedot
-Anaesthetic - General , epidural, local
- Kehilangan darah-jumlah
- Plasenta dan ketuban- utuh , tidak utuh
- Perineum - laceration, episotomy
-Obat-obatan diberikan kepada ibu
- Bayi-jenis kelamin,berat badan, skor APGAR, selamat atau meninggal waktu lahir. Tanggal dan waktu persalinan.
Rencana Pelepasan Pasien ( instruksi-instruksi)
Sebelum pulang para wanita akan diberi beberapa instruksi oleh dokter atau perawat atau bidan kaitannya dengan cara perawtan di rumah. Instruksi- Instruksi ini diringkas sebagai berikut :
DAFTAR PUSTAKA
Tujuan : Untuk mengetahui letak dan posisi janin
Cara : Selalu berhadapan dengan ibu, pastikan tangan berada ditengah abdomen, pastikan tangan kanan, sentuh dengan tangan kiri atau sebaliknya. Catat keteraturan yang ada, sisi yang teratur adalah bagian belaknag atau punggung.
c) Palpasi Panggul dalam ( Manuver Leopeld III)
Tujuan : Untuk mengetahui presentasi dan sikap janin
Metode : Merasakan bagian yang tampil, terasa keras atau lunak, ketika proses palpasi pada bagian yang tampil terasa menonjol dibagian punggung.
d). Pawlick's Grip ( Manuver Leopeld IV)
Kutub bagian bawah uterus dicapai menggunakan tangan kanan, posisi bidan berhadapan dengan kepal wanita tersebut, merasakan occiput dan siinviput, catat jika berada divagian bawah.
Auscultaion (tindakan mendengarkan suara jantug, paru-paru dan organ fetus lain dengan stetoskop) : Cek denyut dan irama jantung janin, hitung selama satu menit jika teratur.
Metode : Gunakan stetoskop pinards
- Usahakan jangan melakukan sentuhan jika sedang mendengarkan
- Telinga harus berada didekat stetoskop
Perkiraan Besar Panggul
- Melalui penyinaran pada bagian tulang panggul
- Melalui gejala-gejala klinis (membuat perkiraan melalui tanda-tanda kontraksi panggul)
- Head Fitting ( Pencocokan kepala)
Head Fitting
Kepala adalah pelvimeter terbaik
METODE 1 : Pencocockan kepala, pasien yang sedang duduk, metode.
Biarkan dia berbaring diatas dipan , letakkkan tangan di atas Symphysis pubis dan biarkan dia dududk dengan upayanya sendiri. Usahakan agar mendorong kepala menuju pelvis
METODE II : Tangan kiri memegang erat-erat atau menjepit ( sesuai method Grasp) kepala janin dengan tangan kiri, tekan kearah bawah dan belakang jika terasa kepala telah memasuki panggul dan tidak melebihi atau mengalami disproporsi kepala terhadap panggul
Genito-Urinary System ( Sistem Saluran Kencing)
- Frekuensi buang air kecil
-Cek untuk pembuangan yang tidak normal
Sistem Sirkulasi
Pemekaran pembuluh darah atau varises : pemekaran pembuluh darah baiasanya terjadi dibagian kaki, anus (hemorrhoids/pembengkakan pembuluh darah didaerah anus) dan vulva. Varises pada bagian vulva ini jarang terjadi dan terasa sangat sakit.
Vulva
- Adanya kutip pada vulva
-Terjadinya iiritasi dan muncul nanah dibagian pembuangan
Tungkai dan Lengan ( Anggota Badan Bagian Bawah)
-Periksa penjajaran dan kelainan-kelainan bentuk tulang
-Periksa lubang oedema dibagian tungkai dan lengan dengan ujung jari, tekan selama 10 detik pada tulang kering.
Tes Laboratorium
Urine : Untuk protein dan glukosa
Tes darah : -V.D.R.L
-Faktor rhesus dan golongan darah
-Kandungan Hemoglobin
Poin-Poin Penting Yang Harus Disarankan
-Manfaat adanya pemeriksaan pra-natal
-Penggunaan vaksin anti-tetanus
-Bahaya mengangkat beban (latihan) yang berat
-Istirahat sedikitnta selama 10 jam pada malam hari dan 2 jam disore hari,
* Kenakan pakaian yang nyaman
*Perawatan Payudara
* Diet-makanan kaya zat besi dan protein
-Laporkan bila terjadi hal-hal berikut: Pendarahan Vaginal, berkurangnya gerakan-gerakan fetus, Sakit kepala yang bersifat frontal dan berulang, Terjadinya pembekakan secara tiba-tiba, pecah ketuban, Terjadinya serangan kontraksiyang bersifat prematur, dan sebagainya.
Daftarkan Untuk Keperluan Persalinan
Para wanita hendaknya menghandiri :
-Tiap bulan sampai sekitar 28 minggu
-Setiap 2 minggu sampain 36 minggu
-Setiap 36 minggu dan sesudahnya
Kunjungan Berikutnya
- Tekanan darah, berat (edema)
-Pemeriksaanv Abdominal ( seluruh tahap pemeriksaan abdominal)
- Uji hematocrit ( perbandingan antara volume sel darah merah dengan total volume darah) hendaknya di ulang pada usia kehamilan mencapai 28-36 minggu
-Dengarkan dan atasi keluhan yang ada.
C. Melahirkan Secara Normal
Definisi
Kelahiran atau melahirkan dideskripsikan sebagai proses dimana fetus atau janin, plasenta dan selapu/ketuban dikeluarkan melalui jalan lahir. Kelahiran normal terjadi secar spontan dimana janin muncul melalui verteks. Proses ini disempurnakan dengan waktu yang cukup yaitu sekitar 24 jam. tanpa disertai adanya komplikasi
Penyebab serangan saat melahirkan
Pengaruh hormonal , biokimia dan mekanis yang terjadi proses ini yang memungkinkan memicu kelahiran.
Hormonal
- Terjadi pelepasan oxytocin
-Mengubah rasio hormon Progestron-estrogen
Biokimia
- Prostaglandin
Mekanis
- Adanya tekanan dari bagian yang tampil
-Peregangan uterus yang berlebihan
Mekanisme dan Tahap-tahap Melahirkan
Ada tiga tahap melahirkan . Tahap-tahap yang dilalui sebagai berikut :
Tahap pertama
Melahirkan dimulai dengan kontraksi ritmis beraturan dan lengkap jika serviks melebar.
Tahap Kedua
Diawali ketika serviks sudah melebar dan lengkap ketika bayi dilahirkan secara sempurna.
Tahap Ketiga
Bermula dengan kelahiran bayi dan diakhiri dengan keluarnya plasenta. Tahap ini disertai dengan pengendalian pendarahan .
Cara Penanganan Tahap Pertama Melahirkan
Perawatan seperti apakah yang harus dilakukan pada tahap pertama proses melahirkan ?
A. Prosedur Pendaftaran
Sambut kedatangan ibu dan rekannya
saat kedatangan :
- Ucapkan salam kepada ibu
-Perkenalkan diri
-Beritahukan untuk menunggu dahulu
B. Kriteria Pendaftaran
- Periksa-tunjukan
-Pecah ketuban
-Terjadi kontraksi saluran kencing secara teratur dengan dilatasi (pelebaran) area serviks
Riwayat
-Informasi dari ibu
-Minta ibu untuk menata kontraksi
-Pecah ketuba atau passage of liquor
-Menunjukan adanya pendarahan berwarna merah terang atau lainnya
Pemeriksaan Fisik
-Kondisi Umum
-Lelah , anemia, sakit, dehidrasi edema umum
-Tanda vital : tekanan darah, suhu tubuh, denyut nadi, pernafasan
Pemeriksan Abdominal atau Bagian Perut
-Pemeriksaan
-Letak palpasi, presentasi atau tampilan, dan cara menyikapi
-Ketinggian Fundus
-Auskultasi
Pemerikasaan Vaginal
Untuk menguji apakah ibu berada dalam kondisi proses melahirkan.
-Dilatasi Serviks
-Ketuban utuh atau tidak
untuk memperkirakan progres melahirkan
-Station, posisi
-Bagian yang tampil : moulding , caput dan station
Investigasi
-Hematologi
-Hematocrit
-Hemoglobin
-Golongan darah, Rh, cross-match/uji kecocokan ( pendonor dan penerima)
-Analisa Urine
-Protein ( Albumin)
-Gula
-Ketone
Tulis di kartu pasien dan informasikan kepada keluarga gunakan pas foto dan catatlah
Dukungan Emosional
1. Seorang perawat yang baik selalu memberi ketenangan, menghilangkan kesedihan, memberi kekuatan, menjaga atau mencegah dari kelelahan. Menjaga kebersihan, dengan memberi aseptik dan antiseptik selama melahirkan. Cegah timbulnya komplikasi, segera ambil tindakan dini jika terjadi komplikasi hingga dokter tiba. Prinsip-prinsip ini tidak hanya berlaku pada saat melahirkan saja, tetapi termasuk juga dalam penanganan sejak pemeriksaan kehamilan, membangun kesehatan wanita agar mendapatkan kepercayaan diri, meningkatkan anjuran dan pengawasan. Deteksi jika ada kelainan yang mungkin mempengaruhi kelahiran yang kurang baik. Perawat harus menangani kelahiran bayi dengan perasaan halus dan penuh keharuan, karena emosi wanita saat melahirkan sangat mempengaruhi reaksinya terhadap ketidaknyamanan dan rasa sakit, sebagai faktor penentu sejumlah kelelahan fisik dan mental yang dialaminya.
Meringankan rasa sakit dan memberi rasa nyaman
Rasa sakit akan menguras tenaga baik secara fisik maupun emosional wanita, sehingga keadaan ini sebisa mungkin di peringan. Gosokkan pada bagian punggung dan penjelasan tentang proses melahirkan sangat penting dalam meringankan rasa sakit yang diderita.
Beberapa jenis obat yang diresepkan dokter juga harus diminum selama melahirkan. Semisal : pethedine dan analgesia. Pilihan obat- jika mengalami ketakutan atau kegelisahan mmaka ambil tranquelez, jika lelah ahyponotic, untuk rasa tidak nyaman dan rasa sakit analgesic dan obat penenang atau penawar rasa nyeri.
Diet selama melahirkan
Selama awal melahirkan teh dan biskuit dapat diberikan. Hindari dehidrasi. Proses melahirkan yang panjang dapat memunculkan masalah yang serius. Jika mengalami dehidrasi maka berinfunsi sebanyak 5 atau 10 %. Dekstrosa dalam air dan juga glukosa sebesar 40%.
Perhatian pada Kantung Kemih
Kantung kemih yang penuh dapat menghambat kepala menyembul, kosongkan kantung kemih setiap 2jam.
Catatan :
1. Tiap setengah jam sekali-periksa denyut nadi ibu ,lama,kekuatan,dan frekuensi kontraksi, FHB
2. Setiap 1 1/2 j- 2 jam- periksa kantung kemih
3. Setiap 4 jam- periksa suhu, abdomen untuk turunnya, V.E, uji urine aseston, albumin
Partograf
Partograf adalah alat penanganan untuk mencegah proses melahirkan yang berlangsung lama.
-Tingkat kemajuan proses melahirkan diakitkan dengan waktu yang diperlukan dalam proses melahirkan.
Hasil-hasil pengamatan yang dilakukan dicatat dalam partograf.
a) Kemajuan proses melahirkan dengan waktu
-Dilatasi serviks
-Menurunya kepala janin
Turunnya : pengujian atau pemeriksaan bagian perut untuk kelima kalinya pada kepala yang terasa dibawah tepi panggul.
Kontraksi kantung kemih
-Frekuensi tiap 10 menit
-Durasi atau ditunjukan oleh corak yang berbeda
b) Kondisi janin
-Kecepatan denyut jantung janin
-Membran atau selaput dan cairan
-Cetakan atau proporsi janin
c) Kondisi ibu
- Denyut nadi, B/P temperature atau suhu
-Obat-obatan dan cairan ke-IV
-Urine atau volume, protein, aseton
-Daerah oxytocin
kemajuan dalam proses melahirkan.
Tahap pertama terbagi kedalam fase laten dan fase aktif.
Fase Laten- Periode dilatasi serviks yang berjalan lambat dari 0-2 cm dan ini sering juga disebut sebagai periode pemendekan serviks secara gradual
Fase Actif- Periode dilatasi serviks yang bergerak lebih cepat mulai dari 3-10cm dilatasi serviks penuh
Memulai penulisan patograf
Perpindahan dari fase Laten menuju ke fase Aktif
Poin-poin yang perlu diingat
1. Fase laten adalah dilatasi dari 0-2 cm dan disertai dengan pemendekan serviks secara gradual. Fase ini umumnya berlangsung tidak lebih dari 8 jam
2. Fase aktif adalah dilatasi serviks dari 3-10cm dan dilatasi hendaknya dengan laju sedikitnya 1cm/jam
3. Ketika proses melahirkan mengalami kemajuan, maka dilatasi seharusnya tidak menuju ke alert line atau garis siaga
4. Ketika admisi dirumah sakit telah berada pada fase aktif dilatasi serviks, maka penandaan harus segera dilakukan di alert line.
5. Ketika proses melahirkan berpindah dari fase laten menuju fase aktif , maka penandaan dilatasi juga harus segera dipindah dari fase laten menuju ke alert line.
Turunnya Kepala Fetus atau Janin
Agar proses melahirkan berjalan baik, dilatasi serviks hendaknya disertai dengan turunnya kepala janin. Namun, penurunan itu tidak akan terjadi sampai serviks mencapai dilatasi sekitar 7cm. Turunya kepala diukur melalui palpasi abdomen dan diekspresikan pada kelima syarat tersebut diatas mengenai pelvic brim/ tepian panggul.
Metode palpasi abdomen berguna dalam mengidentifikasi bagian depan bahu fetus. Jark antara titik ini dengan pelvic brim atau tepian panggul diukur dengan jari-jari dan diekspresikan dalam kelima syarat diatas
Seperti tiga jari berada diantara dua titik mengindikasikan catatan kontraksi pada partograf.
Poin-poin penting dalam penandaan partograf
Selaput (ketuban) :
I- Utuh atau lengkap
R- Pecah
A.R.M- Pecah ketuban buatan
Warna Cairan :
M- Tercemar atau mengandung meconium
C- Bersih
A- Absen atau tidak ada
Cetakan atau Bentukan - tingkat kecocokan atau tumpang tindih atau kesamaan waktu
Separasi atau pemisahan normal atau dapat merasakan jahitan pada luka atau pertemuan antara tulang+
Kondisi tumpang tindih atau kesamaan waktu daoat ditahan ++
Kondisi tumpang tindih atau kesamaan waktu tidak dapat dipisahkan +++
Tahap Kedua dalam Melahirkan
Definisi : Tahap ini meliputi dilatasi serviks secara penuh ( serviks tidak terasa pada V.E) sampai bayi dilahirkan :
Durasi :
-Primigravida selama 45 menit -1 jam, dan selama-lamanya 2 jam
-Multigravida selama 1/2 jam sedikitnya selama 5 menit
Tambahan : dalam tahap ini waktu tidak pasti, jadi dapat maju ataupun mundur
Tanda-tanda Tahap Kedua :
1. Tidak dirasakan lagi serviks dalam pemeriksaan vaginal
2. Kontraksi terjadi lebih kuat, dan berlangsung selama 30-50 detik
3. Pasien harus menekan ( desakan untuk mendorong atau menekan)
4. Tak jarang kepala terlihat pada vulva
Mekanisme :
Adalah rangkaian gerakan fetus dalam melintasi jalan lahir
Mekanisme Melahirkan dalam Presentasi Verteks Secara Normal :
-Posisi -melintang disisi kiri occiput atau bagian belakang kepala
-Keberadaan - membujur
-Sikap - membengkok atau menekuk
Persiapan untuk kelahiran :
A. Perlengkapan : telah siap
- Kelahiran : siapkan satu set peralatan berupa 2 klem, gunting, handuk steril, penjepit tali pusat, mangkuk dan wadah berbentuk ginjal.
ERGOMETRIN : sebanyak 0,5 mg dalam alat semprot dengan kain penyeka
ALAT PENYEDOT : SIAP DAN BERFUNGSI
SAVLON : 1-80 atau pebersih anti septik
IDENTIFIKASI : dengan nama dan nomor ibu
EMBER KOSONG
B. Pasien :
- Posisi ibu, memperhatikan turunya kepala, denyut jantung janin dan kondisi ibu.
-Memberi dorongan kepada ibu dan menempatkannya dalam posisi yang tepat
-Jelaskan padanya tentang apa yang sedang terjadi
-Pakai sarung tangan
-Atur dan periksa perlengkapan
- Selalu jaga komunikasi dengan ibu
Pemberian aba-aba dalam persalinan
1. Seka bagian vulva : Tutupi bagian kelahiran dengan handuk steril . Bantalan steril digunakan untuk menutup anus
2. Jika diperlukan lakukan episiotomy saat terjadi kontraksi
3. Ketika kepala menyembul : Perineum atau kerampang dan kepala diangkat, tempatkan satu tangan diatasnya untuk menanganinya dan mencegahnya keluar dengan cepat. Sementara tangan yang lain berada diatas bantalan atau kain kasa pada rectrum untuk menyingkirkan bangku dan membantu mengontrol kepala.
4. Ketika kepala lahir, maka tempatkan satu tanga diatasnya dan lebarkan mata dengan tanagan yang lain menggunakan kain penyeka kering. Pindahkan ingus yang berlebihan dari mulut, dengan kain kasa membungkus jari-jari mencari tali disekitar leher, jika ada dan masih membelit , maka apitlah sebanyak dua kali dan irislah diantara keduannya
5. Tunggulah rotasi bahu : Kemudian gunakan kedua tangan dan peganglah dinding tubuh, keluarkan kearah bawah , kemudian ke atas. Dan sorongkan satu tangan dibawah tubuh dan angkat keluar,
6. Catat waktu kelahiran dan jenis kelamin bayi, APGAR
7. Baringkan bayi
8. Bersihkan arus udara : Pastikan bayi dalam kondisi bernafas , pastikan bayi dalam kondisi bernafas, buatlah identifikasi
9. Kemudian jepit tali sepanjang 10cm dari umbilicus di dua tempat berdekatan dan potong diantara keduanya.
10. Keringkan bayi dengan baik dan bungkus dengan handuk yang masih segar. Kemudian tempatkan dia diatas ranjng dan lanjutkan pada tahap ketiga melahirkan.
Tahap Ketiga Melahirkan
Tahap ini dimulai segera setelah bayi lahir, hingga plasenta dilahirkan. Tahap ketiga ini berlangsung sekitar 5-15 menit, tetapi pada periode tertentu lama mencapai 1 jam dianggap normal. Jika tahap ini berlangsung lebih dari 1 jam, maka hal ini dianggap sebagai plasenta tertahan.
Fisiologi Tahap Ketiga Melahirkan
1. Pemisahan plasenta
2. Turunya Plasenta
3. Pengeluaran plasenta
4. Pengendalian pendarahan
1. Pemisahan plasenta
Mekanisme pemisahan plasenta
Mekanisme ini dilakukan melalui kontraksi dan penarikan kembali otot-otot kandungan. Pemisahan umumnya dimulai dipusat plasenta. Di area pemisahan, pergerakan darah adalah meluncur menyebrang. Sebanyak 30-60 ml darah dihubungkan antara maternal surface plasenta dengan decidual basalis. Kontraksi-kontraksi uteri dapat menyobek plasenta dari uterus dan plasenta menekan keluar segmen kandungan bagian atas kedalam segmen kandungan bagian bawah.
a. Pemisahan memusat
Keuntungan : Pembentukan gumpalan plasenta yang bergerak mundur secara memusat.
Pemisahan tambahan menggunakan tekanan dititik tenga alat tambahan plasenta membantu melepaskan batas-batas menyamping untuk mengupas selaput-selaput dinding rahim.
b. Pemisahan dimulai pada lapisan decidua berbentyk seperti spons, Jika plasenta tertempel dalam, maka pemisahan menjadi sulit dilakukan.
c. Pemisahan terjadi pada tepi bagian bawah plasenta.
Pertolongan atau Perawatan Segera pada Ibu dan Bayi
Ibu dan bayi harus meninggalkan ruang persalinan satu jam setelah kelahiran.
Pertolongan segera pada ibu dan bayi
a. Berikan obat Ergometrine atau pitocin , pijat uterus dan keluarkan gumpalan.
b. Vulva diseka dan tempatkan ranjang steril
c. Keringkan pantat bayi dan ganti kain sprei basah dengan handuk steril, letakkan dibawah abdomen dan paha kemudian tutp dengan selimut hangat.
Observasi dengan hati-hati
- Periksa kerutan pada ibu / 60-70/ menit merupakan rentang waktu normal
-Lihat suhu badan - suhu badan yang berada dibawah normal akibat suhu badan setinggi 37,20 derajat celcius yang mengalami penurunan karena reaksi dari proses melahirkan yang panjang
-Dorong dia untunk mengeluarkan urine
-Cek tekanan darah dilakukan setiap 1/2 jam sekali
Pertolongan segera pada bayi
Observasi :
- Kondisi bayi pada umumnya
- Periksa keamanan apitan tali pusat
- Periksa skor APGAR
- Perkenalkan jalinan ikatan antara ibu dan bayi serta pemberian ASI
- Letakkan pada berkas ID ( identifikasi)
- Periksa berta, tinggi badan, lingkar kepala, dan obat-obatan yang diberikan pada bayi
Simpan Catatan
Catat obseervasimu selama proses melahirkan.
- Metode persalinan- spontan atau dipacu, bantuan alat (forcep), bedah caesar atau disedot
-Anaesthetic - General , epidural, local
- Kehilangan darah-jumlah
- Plasenta dan ketuban- utuh , tidak utuh
- Perineum - laceration, episotomy
-Obat-obatan diberikan kepada ibu
- Bayi-jenis kelamin,berat badan, skor APGAR, selamat atau meninggal waktu lahir. Tanggal dan waktu persalinan.
Rencana Pelepasan Pasien ( instruksi-instruksi)
Sebelum pulang para wanita akan diberi beberapa instruksi oleh dokter atau perawat atau bidan kaitannya dengan cara perawtan di rumah. Instruksi- Instruksi ini diringkas sebagai berikut :
AREA
|
INSTRUKSI - INSTRUKSI
|
Bekerja
|
Semua
wanita sebisa mungkin menghindari pekerjaan berat (mengangkat atau hal-hal
merepotkan sedikitnya dalam tiga minggu pertama setelah melahirkan)
|
Beristirahat
|
Para
wanita hendaknya merencanakan sedikitnya satu kali istirahat dalam sehari dan
sebisa
mungkin dapat tidur malam dengan baik
|
Latihan
|
Para
Wanita harus membatasi jumlah tangga yang daia naiki dalam sehari, saat
minggu kedua , jika keadaan lochia sudah normal, maka dia boleh mulai
memperluas aktivitasnya. Dia hendaknya memulai latihan memperkuat otot,
seperti dengan sit-up dan
leg
raising
|
Kesehatan
|
Mereka
diijinkan mandi menggunakan bak mandi atau shower , dilanjutkan dengan
membersikan perineum dari arah depan menuju kearah belakang
|
Oitus
atau persenggamaan
|
Persenggamaan
akan aman segera setelah lochia wanita bertukar ke alba dan jika dia
melahirkan dengan jalan operasi , maka kondisi ini akan sembuh ( sekitar
minggu ketika setelah persalinan)
|
Tindakan
Lanjutan
|
Wanita-wanita
harus memberitahu dokter atau perawat, jika melihat adanya kenaikan atau
penurunan dalam pelepasan lochia, atau jika lochia serosa atau lochia alba
berubah menjadi lochia rubera
|
Siti Masriroh.2013. "Keperawatan Obstetri dan Ginekologi'. Imperium . Yogyakarta
Komentar
Posting Komentar